Rabu, 21 Maret 2012

Laten Sosial Problem-Ronda


Masalah sosial laten yaitu merupakan masalah sosial yang ada tapi tidak disadari oleh masyarakat atau masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya, atau juga berkaitan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu masyarakat.
Salah satu contohnya di kalangan masyarakat yaitu masalah ronda malam di lingkungan sekitar. Sekarang  ini baik di daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan sudah jarang sekali yang melakukan piket ronda. Apalagi orang-orang di daerah perkotaan, alasan mereka pasti karena kecapekan ataupun karena kesibukannya bekerja. Tapi mereka selalu menuntut agar rumahnya aman dan terhindar dari gangguan maling, maka tidak jarang dari mereka yang menyuruh orang lain atau penjaga keamanan setempat untuk menggantikan jadwal piket mereka.
Mereka para penjaga keamanan terkadang lalai dalam mengerjakan tugas disekitar lingkungannya, tidak sedikit juga yang kecolongan maling. Apabila kejadian itu terjadi seperti misalkan kemalingan maka orang yang menyuruh itu serta merta menyalahkan para petugas yang jaga piket pada malam disaat kejadian itu terjadi. Hal itu tentunya sangat tidak bertanggung jawab sekali. Mereka selalu ingin enak sendiri tanpa mau melaksanakan kewajiban, tapi disaat sesuatu yang buruk terjadi mereka malah menimpakan kesalahan pada orang atau petugas setempat.
Jelas akan berbeda apabila mereka dapat bertanggung jawab dan selalu melaksanakan piket ronda sesuai jadwal. Mungkin mereka akan lebih mengerti dan merasakan bahwa tidak mudah untuk menjaga keamanan dilingkungan sekitar. Harusnya dari pihak yang berwajib dilingkungan sekitar itu misalnya oleh ketua RT atau RW-nya diberikan ketegasan agar mereka yang menggantikan kewajiban mereka untuk ronda pada orang lain mengusahan untuk wajib melaksanakan ronda sesuai jadwal.
Ini merupakan contoh kegiatan ronda antara di kota dan di desa. Contohnya di kota, setiap hari selalu saja ada yang mengecek rumah , sekitar jam 1 – 2 dini hari. Dengan mengetok pintu pagar, mereka masuk ke dalam dan mendekati pintu lalu menceklist kertas dan mengambil uang yang sudah  disediakan disana, 200 rupiah. Lalu mereka keluar dan menutup pintu pagar lagi, saya. Mereka membawa senter dan ada yang membawa HT. Kegiatan ini berulang-ulang terjadi sepanjang hari dengan orang yang berbeda pula. Biasanya mereka kumpul di poskamling (pos kemanan lingkungan) terlebih dahulu, setelah team hari itu sudah pada berkumpul, mereka pun bergerak keliling wilayah jaganya. Pos jaga di wilayah ini berada di pintu masuk gang. Pos ini merupakan gabungan dari beberapa RT, sehingga kalau malam tiba, pos itu terkadang agak ramai. Selain ada tv, disana juga bisa berselancar di dunia maya karena dekat dengan lembaga pendidikan yang menyediakan wifi. Pos jaga itu bisa berupa bangunan modern ataupun yang berbentuk tradisional seperti dari bambu ataupun rotan. Kebetulan di kota ini, pos jaga nya sudah terbuat dari bahan modern.
Didesa, salah satu dusun pos jaganya terbuat dari bambu, waktu itu posisinya berada di rumah kepala desa. Mereka kalau jaga biasanya sambil main catur ataupun kartu sedangkan ngerokok dan kopi sudah pasti. Hampir setiap hari, sebelum berkeliling,tempat itu ada orangnya.
Aktivitas nya sering disebut ngeRonda, walaupun kata itu sering digunakan untuk orang yang suka melek sampai tengah malam. Sedangkan menurut kamus bahasa indonesia ialah meronda (berjalan keliling untuk menjaga keamanan) merupakan salah satu bentuk menjaga keamanan lingkungan warga di wilayahnya ala masyarakat Indonesia. Ciri khasnya ada pos jaga baik itu didepan gang masuk ataupun ditempat strategis, terkadang ada yang membawa sarung, senter, dan di pos nya terdapat kentongan. Kegiatan mereka sebelum berangkat pun kalau tidak ngopi yah ngerokok. Selain menjaga keamanan, kegiatan ini juga bisa menjalin tali silahturami diantara warga. Mereka itu menjaga dengan sukarela lalu berbagi tugas dan peran. Walau hanya menjaga beberapa jam saja tapi su
dah begitu bermakna. Dilihat dari kedua perbedaan cara ngeronda antara di kota atupun di desa, kita sebagai masyarakat dan warga yang baik harus melaksanakan kegiatan ronda dengan sesama sesuai jadwal dan tugas yang telah di tetapkan. Kadang sekarang ini masih banyak didaerah-daerah kota ataupun di desa yang melaksanakan ronda setelah terjadi suatu perampokan atau ada rumah yang kemalingan, keamanannya baru lebih di tingkatkan. Tapi jika keadaan sudah aman mereka tidak lagi menjalankan tugas rondanya, mereka harusnya tetap melaksanakan ronda tiap malam meskipun keadaannya sudah aman, untuk itu diharuskannya terus melaksanakan ronda supaya menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Selasa, 06 Maret 2012

Kondisi Masyarakat Indonesia Masa Kini

Menurut saya kondisi kehidupan masyarakat Indonesia zaman sekarang telah banyak mengalami perubahan terutama dalam perilaku sosialnya. Hal ini salah satunya disebabkan karena modernisasi.
Negara Indonesia sekarang ini sudah mencapai tahap pemikiran yang sangat modern, Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti layaknya yang ada di kehidupan sehari – hari seperti Televisi, telepon genggam, komputer, laptop, dan lainnya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki kajian – kajian penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih modern.
Selain itu penyebab lainnya yaitu masuknya budaya asing ke Indonesia. Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Dampak positif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.
  • Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi rasional.
  • Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
  • Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.
  • Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
  • Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
  • Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
  • Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
  • Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
  • Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
1.    Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan        pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2.     Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat.Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
  • Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai berikut:
•    Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan     mata kabur.
•    Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
•    Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
 
Pengaruh global terhadap eksistensi jati diri bangsa
Adanya unsur budaya asing yang tidak sosuai dengan kepribadian bangsa indonesia sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya goncangan budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de indonesia juga sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia.
     Menurut Bierens de Haan, dalam masyarakat terdapat dua unsur berlawanan, yaitu statika dan dinamika. Unsur statika merupakan unsur-unsur dalam masyatakat yang cenderung memepertahankan suatu keadaan untuk tetap (tidak berubah), seperti adanya vested interest atau golongan orang yang menghendaki status quo. Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya perubahan, misalnya perubahan linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan struktur sosial. Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan masyarakat tetap tejadi meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam masyarakat.
Untuk melestarikan kesinambungan kehidupan masyarakat agar tetap eksis tentu saja kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Untuk itu, kita pun harus mampu mempertahankan diri dari derasnya arus globalisasi. Unsur-unsur budaya asing yang sesuai kepribadian bangsa dapat kita ambil, sedangkan yang tidak sesuai kita tinggalkan. Dengan demikian, keberadaan bangsa kita akan terus ada meskipun begitu derasnya pengaruh dari luar. Selain itu, bangsa kita pun akan mampu mengikuti perkembangan yang ada dengan tetap menjaga dan melestarikan budaya bangsa sendiri. Budaya bangsa kita yang harus dipertahankan misalnya budaya gotong royong, peduli terhadap lingkungan, dan adanya kerja sama yang baik.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mampu menghadapi tantangan global? Apabila kita tidak mampu menghadapinya, kita akan terisolasi dari bangsa lain. Keberadaan bangsa kita pun tidak diketahui di mata dunia apalagi jika kita tidak mampu menstarakan diri dari bangsa lain.

Sekuralisasi
Kita berbicara tentang sekularisme jika kita memusatkan perhatian kita pada efek negatif sekularisasi. Sekularisasi dapat mendorong pada ekstrem atau ekses, yakni suatu sikap berlebih-lebihan untuk menyingkirkan segala alasan, motif atau dimensi religius sebagai omong kosong. Pandangan-pandangan seperti ateisme, materialisme dan saintisme merupakan berbagai aspek dalam sekularisme. Sekularisme dalam arti ini bukanlah sebuah proses sosial-epistemologis, melainkan sebuah ideologi dengan kesempitan berpikir yang tidak dapat mentoleransi eksistensi agama di dalam masyarakat majemuk. Jika agama menghasilkan fundamentalisme religius, proses sekularisasi juga dapat menghasilkan suatu fundamentalisme tertentu, yakni fundamentalisme profane. Itulah sekularisme.
Jadi, di sini kita dapat mengatakan bahwa sekularisasi adalah proses yang wajar di dalam modernisasi, karena pemisahan antara agama dan Negara memang diperlukan untuk memungkinkan kebebasan dan keadilan dalam masyarakat majemuk, namun sekularisme harus diwaspadai. Untuk masyarakat kita yang cenderung religius, sekularisme bukanlah ancaman real; fundamentalisme agamalah yang merupakan ancaman real bagi kemajemukan. Yang sebaliknya juga harus dikatakan: Sekularisme bukanlah solusi untuk masalah kemajemukan, sebab sekularisme adalah bentuk intoleransi terhadap agama manaupun yang merupakan anggota masyarakat majemuk. Yang dibutuhkan masyarakat kita adalah tingkat sekularisasi tertentu (baik secara structural maupun kultural) agar dapat bersikap “fair” terhadap kemajemukan orientasi nilai di dalam masyarakat kita. Kebijakan-kebijakan politis yang berorientasi agama tertentu, misalnya, tidak dapat begitu saja dijadikan norma publik untuk mengatur keseluruhan masyarakat, karena akan bersikap tidak fair terhadap kelompok-kelompok lain bahkan dalam agama yang sama.
Jadi, kesimpulannya bahwa di zaman sekarang ini masyarakat Indonesia cenderung terlalu mengikuti perkembangan zaman yang pesat tanpa kita sadari bahwa kita telah melupakan kebudayaan negara kita sebagai bangsa yang berbudaya timur. selain itu juga masyarakat di negara kita banyak yang mengaku beragama tetapi pada kenyataannya justru perilakunya menyimpang dari nilai-nilai agama. pada sebagian masyarakat yang menganggap dirinya modern mereka beranggapan bahwa kehidupan duniawi yang lebih penting tanpa mementingkan agama, tapi pada masyarat yang awam kadang mereka tidak menghiraukankeadaan sekitarnya.